

Block trade adalah mekanisme perdagangan tingkat lanjut yang dirancang untuk mengeksekusi transaksi bervolume besar di pasar keuangan. Transaksi ini melibatkan pembelian atau penjualan aset dalam jumlah besar, biasanya dilakukan di luar bursa tradisional untuk menjaga stabilitas pasar dan privasi pelaku. Pemahaman tentang block trade dan prinsip block trading sangat penting bagi siapa pun yang tertarik dengan strategi perdagangan institusi dan pengelolaan aset berskala besar.
Block trade merupakan transaksi keuangan khusus yang melibatkan pembelian atau penjualan aset dalam jumlah besar dalam satu eksekusi. Berbeda dari order pasar biasa, block trading dilakukan secara privat di luar bursa publik untuk meminimalkan dampak terhadap harga aset. Investor institusi seperti reksa dana, dana pensiun, dan perusahaan investasi besar—disebut block house—menjadi peserta utama dalam transaksi ini.
Tujuan utama block trading adalah memungkinkan individu dengan kekayaan tinggi dan investor institusi memperoleh atau melepas posisi aset berjumlah besar tanpa memicu gangguan pasar yang signifikan. Misalnya, ketika investor besar ingin membeli ribuan saham suatu sekuritas, eksekusi melalui bursa tradisional dapat mempengaruhi harga pasar secara drastis dan mengurangi privasi trader. Dengan mekanisme block trading melalui institusi khusus, investor dapat menyelesaikan transaksi secara efisien dengan tetap menjaga kerahasiaan dan mengurangi dampak negatif terhadap pasar. Cara ini melindungi kepentingan strategis trader sekaligus menjaga stabilitas pasar.
Eksekusi block trade mengikuti proses terstruktur yang membutuhkan keahlian, jaringan relasi, dan infrastruktur khusus. Trader yang menggunakan block trading umumnya memiliki pengetahuan pasar mendalam dan kemitraan strategis dengan block house pilihan.
Proses block trading diawali saat trader menghubungi block house untuk memulai order besar dan meminta eksekusi secara tertutup dan efisien. Block house kemudian menentukan harga wajar aset dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti kondisi pasar saat ini, besaran order, dan potensi dampak terhadap pasar. Penentuan harga ini melibatkan negosiasi strategis antara block house dan calon pihak lawan transaksi, hingga mencapai harga yang dapat mencakup premi atau diskon dibandingkan harga pasar untuk mengimbangi besaran transaksi.
Pendekatan block trading lain yang dikenal sebagai "iceberg order" memecah transaksi besar menjadi beberapa order kecil dan terpisah. Metode ini menyembunyikan besaran order awal dengan memungkinkan trader membeli sebagian saham dari penjual individual hingga mencapai kuantitas yang diinginkan. Eksekusi akhirnya dilakukan melalui pasar over-the-counter (OTC) atau transaksi privat, bukan di bursa publik, lalu dilanjutkan dengan proses penyelesaian di mana aset ditukar dengan pembayaran sesuai kesepakatan.
Block trading mencakup sejumlah metodologi berbeda yang masing-masing memiliki tujuan strategis dan kondisi pasar tersendiri. Memahami berbagai jenis block trading memberikan wawasan atas strategi yang digunakan trader dan block house dalam mengelola transaksi besar.
"Bought deal" adalah pendekatan block trading langsung di mana institusi pengelola membeli saham dari penjual, lalu menjualnya kembali ke pembeli lain dengan harga lebih tinggi. Institusi memperoleh keuntungan dari selisih harga beli dan jual, dan menanggung risiko pasar selama masa kepemilikan.
Pada "non-risk trade", institusi pengelola bertindak sebagai perantara pemasaran dalam block trading, melakukan promosi untuk menarik minat pembeli atas suatu aset. Institusi melakukan negosiasi harga tetap dengan pembeli dan menerima komisi dari penjual asli atas keberhasilan membangun permintaan serta memfasilitasi transaksi, tanpa memiliki aset tersebut.
"Back-stop deal" adalah mekanisme proteksi dalam block trading di mana institusi pengelola menjamin harga jual minimum kepada penyedia aset, meski tidak memegang aset dalam portofolionya. Jika institusi gagal menemukan pembeli untuk semua aset, maka institusi berkomitmen membeli sisa saham, sehingga penjual mendapat harga minimum yang telah disepakati.
Block trading menawarkan keunggulan bagi transaksi bervolume besar, namun juga menimbulkan tantangan dan risiko yang perlu diperhatikan pelaku pasar.
Kelebihan utama block trading meliputi dampak pasar yang lebih rendah, sebab eksekusi transaksi besar di luar pasar terbuka meminimalisasi efek langsung terhadap harga aset dan melindungi strategi trader dari pergerakan harga yang merugikan. Block trading juga meningkatkan likuiditas pasar, khususnya untuk aset yang kurang likuid, memungkinkan penjual melepas aset besar dan pembeli memperoleh posisi besar dengan efisien. Sifat privat block trading menjaga kerahasiaan informasi sensitif, membatasi volatilitas, dan memungkinkan pihak terkait tetap menjaga privasi. Selain itu, transaksi di luar bursa standar menghilangkan overhead seperti biaya transaksi, sehingga total biaya lebih rendah.
Meski demikian, terdapat beberapa kekurangan block trading. Block trade dapat menimbulkan asimetri informasi yang merugikan trader ritel yang tidak memiliki akses, pengetahuan, atau modal untuk berpartisipasi. Risiko pihak lawan meningkat dalam negosiasi privat, khususnya pada bought deal atau back-stop arrangement di mana stabilitas keuangan pihak lawan menjadi sangat penting. Walau dampak pasar diminimalkan, pengumuman atau bocoran eksekusi block trading dapat memicu spekulasi pasar, memengaruhi harga aset dan persepsi investor. Terakhir, meskipun block trading meningkatkan likuiditas, mekanisme ini dapat mengurangi likuiditas di pasar publik, terutama pada aset yang jarang diperdagangkan, sehingga peserta lain kesulitan melakukan transaksi pada harga yang diinginkan.
Block trade adalah mekanisme krusial dalam pasar keuangan modern yang memungkinkan investor institusi dan individu berkekayaan tinggi melakukan transaksi berjumlah besar dengan privasi dan gangguan pasar yang minim. Lewat proses block trading khusus, melibatkan block house dan berbagai struktur transaksi seperti bought deal, non-risk trade, dan back-stop deal, block trade berperan penting dalam menjaga efisiensi dan likuiditas pasar. Meski menawarkan manfaat seperti dampak pasar rendah, peningkatan likuiditas, dan biaya transaksi efisien, block trading juga menghadirkan tantangan seperti asimetri informasi, risiko pihak lawan, dan potensi masalah likuiditas. Pemahaman mendalam tentang block trading sangat penting bagi pelaku pasar yang ingin memanfaatkan peluang perdagangan skala besar sekaligus mengelola risiko secara efektif. Seiring perkembangan pasar keuangan, block trade tetap menjadi alat utama untuk memfasilitasi transfer aset berjumlah besar dalam ekosistem perdagangan yang semakin kompleks.
Block trading adalah transaksi besar yang dinegosiasikan secara privat di luar pasar terbuka. Transaksi ini melibatkan nilai tinggi dan bertujuan meminimalkan dampak pasar.
Risiko block trading meliputi dampak harga, volatilitas pasar, dan potensi kebocoran kerahasiaan jika detail transaksi besar menjadi publik.
Ya, block trade legal. Block trade tidak diatur oleh SEC namun diakui luas di pasar keuangan. Namun, kadang dianggap merugikan investor ritel.
Block trade umumnya baik. Block trade memungkinkan investor besar bertransaksi secara efisien tanpa memengaruhi harga pasar secara signifikan, sehingga menjaga stabilitas.











