Diposting ulang dari artikel asli: “Power is King: How Mining Companies Are Seizing the Trillion-Dollar AI Infrastructure Track?”
Tahun ini, perusahaan tambang seperti IREN, CORZ, dan HUT telah beralih ke pusat data AI, dengan harga saham mereka melonjak berlipat ganda. Artikel ini mengulas logika di balik kenaikan harga tersebut serta faktor-faktor utama yang membentuk prospek sektor ini.
Setelah halving Bitcoin tahun 2024, persaingan penambang kripto semakin intensif dan pertumbuhan harga BTC cenderung datar, sehingga perusahaan penambangan kripto dengan cepat beralih ke pusat komputasi AI. Dengan memanfaatkan infrastruktur listrik yang sudah dimiliki, para penambang mulai menutup kesenjangan komputasi AI. Pada 2025, sejumlah perusahaan penambangan kripto diproyeksikan meraih lonjakan pendapatan dan valuasi berkat ekspansi ke High Performance Computing (HPC) atau Komputasi Kinerja Tinggi, menghadirkan fenomena “Davis Double Play”—laba perusahaan dan valuasi pasar naik bersamaan, mendorong kenaikan harga saham yang luar biasa.
Pada April 2024, Bitcoin mengalami halving keempat, memangkas reward blok dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC. Di saat yang sama, total hash rate jaringan melampaui 1.000 EH/s—dua kali lipat dari April 2024. Namun, harga BTC hanya naik 60%, menandakan pengetatan profitabilitas mining di tengah persaingan yang makin sengit. Bagi sebagian penambang, harga break-even mendekati USD100.000.

Gambar: Hash rate jaringan menembus rekor tertinggi
Sumber: Coinwarz

Gambar: Tingkat kesulitan mining di titik tertinggi baru
Sumber: Coinwarz
Bersamaan itu, ledakan pertumbuhan model AI mendorong lonjakan permintaan komputasi—dan di belakangnya, permintaan listrik yang besar. Energi kini menjadi “minyak baru” di era digital. International Energy Agency (IEA) memperkirakan konsumsi listrik pusat data global akan naik dua kali lipat dari 415 TWh pada 2024 menjadi 945 TWh di 2030, setara 2,5–3% pemakaian listrik dunia. US Department of Energy (DOE) menyebutkan beban kerja pusat data AI sudah naik tiga kali lipat dalam satu dekade terakhir dan diproyeksikan naik dua kali lipat lagi pada 2028.

Gambar: Konsumsi listrik pusat data diperkirakan mencapai 945 TWh di 2030
Sumber: International Energy Agency (IEA)
Kenaikan permintaan listrik dari AI sulit dipenuhi dalam waktu dekat, terutama karena:
1. Kapasitas grid listrik terbatas dan ekspansi tidak bisa cepat;
2. Pusat data AI membutuhkan listrik berdaya tinggi dan stabil, sehingga pemilihan lokasi sangat menantang;
3. Penyedia utilitas kesulitan memprediksi fluktuasi permintaan listrik berbasis AI, menyebabkan investasi pembangkitan tertunda;
4. Komponen utama seperti trafo dan kabel punya siklus produksi panjang, dan pembangunan pusat data baru butuh waktu 2–5 tahun;
5. Persetujuan interkoneksi listrik untuk pusat data AI rata-rata 12–18 bulan, dan bisa sampai tiga tahun di beberapa negara bagian AS.
Kendala ini membuat ketersediaan listrik dan infrastruktur yang memenuhi syarat untuk pelatihan model AI sangat terbatas. Namun, penambang kripto skala besar telah memiliki izin listrik, kontrak listrik murah jangka panjang, berlokasi di area dengan harga listrik rendah dan pasokan stabil (seperti Texas, Quebec, dan Islandia), serta memiliki gardu, infrastruktur, dan sistem pendingin yang matang.
Kebanyakan penambang juga punya lahan luas, fasilitas industri, dan konektivitas jaringan yang bisa segera dialihkan untuk komputasi AI. Keunggulan struktural ini membuat transisi penambang menjadi pusat data berlangsung mulus. Perusahaan penambangan kripto utama yang patut diperhatikan antara lain:
Didirikan di Australia pada 2018, IREN berfokus pada energi terbarukan untuk penambangan kripto. Antara 2018–2021, IREN tumbuh pesat dan mulai membangun pusat data di Amerika Utara. IREN melantai di Nasdaq pada 2021. Dari 2023 hingga 2024, perusahaan mulai meluncurkan platform cloud GPU dan menandatangani kontrak komputasi AI, secara bertahap mengalihkan pusat data dari penambangan Bitcoin ke layanan High Performance Computing (HPC). Pada 2024, IREN mengganti nama menjadi IREN Limited, menandakan peralihan total ke infrastruktur digital.
Berbeda dari kompetitor, IREN mengelola seluruh rantai nilai secara mandiri—dari pengadaan energi hingga operasional pusat data. Dengan melakukan transisi strategis sebelum halving 2024, IREN berhasil menghindari penurunan laba penambangan kripto pasca-halving dan kini mengantongi potensi pertumbuhan dan visi luar biasa.
IREN telah mengamankan kapasitas listrik 2,9 GW, enam kampus pusat data yang sudah berjalan atau dalam pengembangan, biaya energi terendah di industri sekitar USD0,035/kWh, serta profil energi hijau yang menarik klien dan investor ESG. IREN didukung Nvidia sebagai mitra kunci dan menandatangani kesepakatan USD9,7 miliar dengan Microsoft pada 3 November.
Core Scientific didirikan pada 2017 dan pernah menjadi penambang Bitcoin terbesar di AS. Perusahaan melantai di bursa melalui SPAC pada tahun 2022, namun kejatuhan harga BTC dan utang besar menyebabkan kebangkrutan pada tahun yang sama. Setelah restrukturisasi, Core Scientific kembali tercatat di bursa pada Januari 2024 dan memanfaatkan infrastrukturnya untuk beralih cepat ke layanan High Performance Computing (HPC).
Pada 2024, Core Scientific menandatangani perjanjian 12 tahun dengan penyedia cloud AI CoreWeave untuk menyediakan hingga 200 MW hosting infrastruktur, dengan proyeksi total pendapatan lebih dari USD3,5 miliar. Pada 2025, CoreWeave mengajukan akuisisi sebesar USD9 miliar, tetapi pemegang saham Core Scientific menolak pada Oktober, memilih pertumbuhan independen.
Hut 8 didirikan tahun 2017 dan melantai di Nasdaq pada 2021, menjadi pelopor penambang kripto di Amerika Utara. Titik balik terjadi November 2023 saat merger dengan USBTC memperbesar skala komputasi dan mengakuisisi bisnis cloud HPC dan AI milik USBTC, menjadikan Hut 8 sebagai penyedia infrastruktur digital terdiversifikasi.
Pada 2024, Hut 8 menggalang dana USD150 juta melalui obligasi konversi untuk pembangunan infrastruktur AI. Hingga Agustus 2025, perusahaan akan menambah kapasitas 1,5 GW dengan membangun empat situs baru. Maret 2025, Hut 8 bekerja sama dengan keluarga Trump mendirikan American Bitcoin, dengan Eric Trump sebagai Chief Strategy Officer. Hut 8 akan memperoleh 80% saham dengan memasok mesin mining. Perusahaan melantai di Nasdaq pada September 2025, dan Hut 8 mendapat perhatian berkat koneksi bisnis dan politik dengan keluarga Trump.

Gambar: IREN naik 987% YTD, HUT naik 249% YTD, CORZ naik 131% YTD
Sumber: TradingView
1. Dalam jangka pendek, pantau kontrak besar dan tren pengeluaran modal (Capex) dari pemain utama. Pasar AI/HPC sangat terkonsentrasi—CoreWeave, Microsoft, Google, dan beberapa lainnya mendominasi permintaan. Perhatikan revisi panduan pengeluaran modal (Capex) Q4 dari para pemain utama, sebagai sinyal meningkatnya permintaan layanan AI/HPC dari perusahaan penambangan kripto. Pantau juga penandatanganan kontrak dan jadwal eksekusi untuk melihat langsung momentum sektor.
2. Dalam jangka panjang, fokus pada kapasitas listrik penambang yang scalable, kemampuan menjaga biaya listrik tetap rendah, dan apakah ekspansi AI yang berkelanjutan mampu menjaga permintaan listrik tinggi—mendukung valuasi sektor. Pusat data membutuhkan modal besar, sehingga penting mencermati kapasitas pembiayaan dan kesehatan keuangan perusahaan, risiko depresiasi aset tetap akibat kemajuan teknologi, serta kenyataan bahwa sektor ini masih didorong cerita dan pembangunan intensif—meningkatkan risiko hype dan kinerja di bawah ekspektasi bila harapan tak terpenuhi.





