
Internet Layer merupakan komponen inti dalam tumpukan protokol jaringan TCP/IP yang berperan dalam mentransmisikan paket data antarnetwork guna mewujudkan komunikasi end-to-end di berbagai jaringan fisik. Sebagai penghubung antara Network Access Layer di bawahnya dan Transport Layer di atasnya, fungsi utama Internet Layer adalah melakukan logical addressing, routing, serta packet forwarding melalui Internet Protocol (IP). Dalam konteks blockchain, Internet Layer menyediakan infrastruktur komunikasi antar-node, memastikan node-node terdistribusi dapat saling bertukar informasi transaksi dan data blok secara lancar tanpa terpengaruh lingkungan jaringan mereka.
Konsep Internet Layer lahir pada era 1970-an saat DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) mendanai pengembangan protokol TCP/IP. Para pengembang merancang protokol ini untuk menghubungkan sistem jaringan yang berbeda, sehingga data dapat melintasi berbagai jenis jaringan.
Internet Layer berevolusi dari IPv4 (Internet Protocol version 4) menuju IPv6 (Internet Protocol version 6). IPv4 pertama kali distandarisasi pada tahun 1981 dengan ruang alamat 32-bit, sedangkan IPv6 distandarisasi tahun 1998 dan mengadopsi ruang alamat 128-bit untuk mengatasi keterbatasan alamat IPv4 sekaligus menawarkan fitur tambahan.
Sebelum munculnya teknologi blockchain, Internet Layer telah menjadi fondasi komunikasi internet global. Ketika jaringan blockchain mulai dibangun, infrastruktur internet yang telah ada ini langsung diadopsi sehingga memungkinkan komunikasi peer-to-peer blockchain bisa berjalan lintas jaringan global.
Mekanisme utama Internet Layer berfokus pada Internet Protocol (IP) dan meliputi:
Di jaringan blockchain, node menemukan dan membangun koneksi satu sama lain melalui Internet Layer. Misalnya, node pada jaringan Bitcoin berkomunikasi dengan node lain menggunakan tumpukan protokol TCP/IP. Internet Layer memastikan paket sampai ke node tujuan dengan benar, tanpa memandang kondisi jaringan.
Internet Layer menghadapi berbagai risiko dan tantangan dalam mendukung komunikasi blockchain, antara lain:
Untuk menjawab tantangan ini, para pengembang blockchain mengadopsi berbagai solusi seperti integrasi onion routing (misal jaringan Tor), penguatan mekanisme insentif node, dan optimalisasi protokol komunikasi peer-to-peer.
Internet Layer merupakan infrastruktur krusial yang memungkinkan jaringan blockchain beroperasi secara terdesentralisasi. Node-node global dapat saling bertukar data melalui Internet Layer. Seiring berkembangnya teknologi blockchain, pemahaman tentang ketergantungan dan keterbatasan Internet Layer menjadi semakin penting. Hal ini mendorong riset untuk menghadirkan alternatif komunikasi jaringan yang lebih aman dan privat demi mendukung generasi baru aplikasi terdistribusi.
Bagikan


