Minyak mentah berada di bawah tekanan. WTI Desember turun 0,55% hari ini, tetapi cerita sebenarnya bukanlah grafik harian—melainkan hambatan struktural yang sedang terbentuk di bawahnya.
Sinyal Arab Saudi
Saudi Aramco baru saja memotong harga minyak mentah Arab Light sebesar $1,20/barel untuk pengiriman Asia Desember, mencapai level terendah dalam 11 bulan. Artinya: kerajaan sedang memberi sinyal bahwa permintaan global melemah. Ketika produsen utama OPEC mulai memangkas harga, para penyuling membaca ini sebagai tanda “persediaan menumpuk.” Langkah ini lebih menghancurkan sentimen daripada pemotongan harga itu sendiri.
Permintaan vs. Penawaran: Kesenjangan yang Membesar
Inilah intinya: IEA memperingatkan pada Oktober bahwa pada tahun 2026 bisa terjadi kelebihan pasokan minyak global sebesar 4,0 juta bpd. OPEC+ berusaha bertindak cepat—mengumumkan peningkatan produksi sebesar 137.000 bpd untuk Desember, tetapi kemudian langsung menahan diri. Mengapa? Karena mereka masih harus melepaskan pemotongan sebesar 1,2 juta bpd dari awal 2024, dan pasar sudah berteriak tentang kelebihan pasokan.
Produksi OPEC pada Oktober naik 50.000 bpd menjadi 29,07 juta bpd (tertinggi sejak musim semi 2022), tetapi harga tetap tidak mampu menguat.
Kartu Wildcard Geopolitik
Ukraina sedang dalam aksi besar. Dalam tiga bulan, mereka menargetkan lebih dari 28 kilang minyak Rusia, mengurangi kapasitas penyulingan Moskow sebesar 13-20% dan memotong ekspor bahan bakar laut menjadi hanya 1,88 juta bpd—terendah dalam 3,25 tahun. Sanksi baru dari AS/EU menambah tekanan. Gangguan pasokan ini secara harfiah satu-satunya yang mencegah minyak jatuh lebih dalam.
Tapi Inilah Putaran Plot Twist
Persediaan minyak AS sebenarnya ketat. Stok minyak mentah 5,3% di bawah rata-rata musiman 5 tahun. Bensin mencapai level terendah dalam 11 tahun, dan spread crack minyak mentah baru saja melonjak ke level tertinggi dalam 1,5 tahun—para penyuling sangat membutuhkan. Namun, ketakutan terhadap permintaan masih menenggelamkan sinyal bullish ini.
Kesimpulan
Minyak terjebak di antara kekuatan yang berlawanan: kelebihan pasokan struktural di depan + ketatnya pasokan dari sanksi Rusia + melemahnya permintaan Asia. Sampai OPEC+ berkomitmen lebih keras terhadap disiplin produksi, harapkan tekanan ke bawah yang lebih besar. Level terendah dalam 2 minggu mungkin hanya babak pertama.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mengapa Minyak Baru Saja Menembus Level Terendah dalam 2 Minggu: Kejutan Pasokan Arab Saudi vs. Runtuhnya Permintaan
Minyak mentah berada di bawah tekanan. WTI Desember turun 0,55% hari ini, tetapi cerita sebenarnya bukanlah grafik harian—melainkan hambatan struktural yang sedang terbentuk di bawahnya.
Sinyal Arab Saudi
Saudi Aramco baru saja memotong harga minyak mentah Arab Light sebesar $1,20/barel untuk pengiriman Asia Desember, mencapai level terendah dalam 11 bulan. Artinya: kerajaan sedang memberi sinyal bahwa permintaan global melemah. Ketika produsen utama OPEC mulai memangkas harga, para penyuling membaca ini sebagai tanda “persediaan menumpuk.” Langkah ini lebih menghancurkan sentimen daripada pemotongan harga itu sendiri.
Permintaan vs. Penawaran: Kesenjangan yang Membesar
Inilah intinya: IEA memperingatkan pada Oktober bahwa pada tahun 2026 bisa terjadi kelebihan pasokan minyak global sebesar 4,0 juta bpd. OPEC+ berusaha bertindak cepat—mengumumkan peningkatan produksi sebesar 137.000 bpd untuk Desember, tetapi kemudian langsung menahan diri. Mengapa? Karena mereka masih harus melepaskan pemotongan sebesar 1,2 juta bpd dari awal 2024, dan pasar sudah berteriak tentang kelebihan pasokan.
Produksi OPEC pada Oktober naik 50.000 bpd menjadi 29,07 juta bpd (tertinggi sejak musim semi 2022), tetapi harga tetap tidak mampu menguat.
Kartu Wildcard Geopolitik
Ukraina sedang dalam aksi besar. Dalam tiga bulan, mereka menargetkan lebih dari 28 kilang minyak Rusia, mengurangi kapasitas penyulingan Moskow sebesar 13-20% dan memotong ekspor bahan bakar laut menjadi hanya 1,88 juta bpd—terendah dalam 3,25 tahun. Sanksi baru dari AS/EU menambah tekanan. Gangguan pasokan ini secara harfiah satu-satunya yang mencegah minyak jatuh lebih dalam.
Tapi Inilah Putaran Plot Twist
Persediaan minyak AS sebenarnya ketat. Stok minyak mentah 5,3% di bawah rata-rata musiman 5 tahun. Bensin mencapai level terendah dalam 11 tahun, dan spread crack minyak mentah baru saja melonjak ke level tertinggi dalam 1,5 tahun—para penyuling sangat membutuhkan. Namun, ketakutan terhadap permintaan masih menenggelamkan sinyal bullish ini.
Kesimpulan
Minyak terjebak di antara kekuatan yang berlawanan: kelebihan pasokan struktural di depan + ketatnya pasokan dari sanksi Rusia + melemahnya permintaan Asia. Sampai OPEC+ berkomitmen lebih keras terhadap disiplin produksi, harapkan tekanan ke bawah yang lebih besar. Level terendah dalam 2 minggu mungkin hanya babak pertama.