Sejujurnya, tahun lalu pada waktu ini saya berutang 120.000, perasaan itu seperti berdiri di tepi jurang, tidak ada jalan mundur. Setiap hari membuka mata adalah utang, malam tidur pun sulit, otak penuh dengan angka yang bertarung.

Siapa yang menyangka? Kurang dari dua bulan—tepatnya 58 hari—saya berhasil mengubah saldo dari nol menjadi lebih dari 860.000. Sekarang setiap kali menarik dana? Sama alami seperti memesan teh susu lewat layanan pesan antar.

Banyak orang DM bertanya: Apakah saya beruntung? Mendapat info rahasia? Saya hanya bisa bilang, jalan ini jauh lebih sulit dari yang kamu bayangkan. Kebanyakan orang, sama sekali tidak berani melakukan seperti ini.

**Pertama, bahas soal posisi**

Orang lain hampir mengorbankan seluruh kekayaan dan nyawanya, saya? Selalu hanya menggunakan 30% dana. Kalau arah salah, cepat cut loss; kalau benar, sedikit demi sedikit tambah posisi. Ini bukan takut-takut, ini kemampuan bertahan hidup. Bertahan lama di pasar jauh lebih penting daripada cepat lari.

**Lalu, bahas tentang compound interest**

Banyak yang berpikir bisa cepat kaya, hasilnya? Akun langsung nol lagi. Saya tidak main seperti itu. Setiap transaksi ambil keuntungan 5%, lalu berhenti. Kedengarannya lambat? Coba hitung, selama 58 hari berturut-turut—itu adalah "akumulasi bodoh"—saya bisa bangkit dari utang.

**Terakhir, soal mental**

Yang paling berbahaya di dunia crypto bukanlah teknologi yang buruk, tapi sifat manusia yang tidak tahan. Saat pasar panik, saya berani menambah posisi; saat orang berebut, saya justru mengurangi. Orang yang bisa menghasilkan uang bukanlah yang paling pintar, tapi yang mampu sabar, tahan, dan konsisten.

Intinya, strategi saya ini tidak ada yang rumit—tidak mengikuti tren, tidak all-in, dan tidak berjudi di puncak. Hanya stabil, langkah demi langkah. Tapi justru "metode bodoh" ini yang membuat saya keluar dari lubang gelap dan meraih kebebasan hari ini.

Kalau kamu sekarang juga berutang, kehilangan arah, atau merasa lelah karena pasar, ingat satu hal: uang di dunia crypto bukanlah yang tercepat yang menang, melainkan mereka yang mampu bertahan dan sabar yang membawa pulang.