Ketika seorang finalis Hadiah Pulitzer menantang seorang miliarder teknologi tentang apakah algoritma dapat memahami jiwa manusia, internet pun meledak. Ini bukan sekadar tentang ego—melainkan mengungkapkan jurang yang lebih dalam: bisakah empati bertahan di dunia yang didorong oleh kode, ataukah kita sedang menghapus kemanusiaan kita melalui pemrograman?
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
18 Suka
Hadiah
18
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
CommunityJanitor
· 11-12 09:21
Kode yang dihasilkan juga tidak akan menyelamatkan jiwamu yang kosong.
Lihat AsliBalas0
fren_with_benefits
· 11-12 01:47
Kode sebaik apapun tidak bisa dipelajari, bo bo ah ~
Lihat AsliBalas0
GasFeeBarbecue
· 11-12 01:46
Jiwa seperti ini tidak dapat dipahami oleh mesin
Lihat AsliBalas0
GateUser-e87b21ee
· 11-12 01:45
Apakah mesin benar-benar bisa memahami isi hatimu?
Ketika seorang finalis Hadiah Pulitzer menantang seorang miliarder teknologi tentang apakah algoritma dapat memahami jiwa manusia, internet pun meledak. Ini bukan sekadar tentang ego—melainkan mengungkapkan jurang yang lebih dalam: bisakah empati bertahan di dunia yang didorong oleh kode, ataukah kita sedang menghapus kemanusiaan kita melalui pemrograman?