【koin界】Suara tentang keruntuhan dolar AS di pasar muncul silih berganti—bayangkan, komoditas keras seperti minyak tidak lagi terikat pada dolar, perdagangan global tiba-tiba terjerat dalam kesulitan pembayaran. Saat itu, saham dan obligasi anjlok, dana secara gila-gilaan melarikan diri menuju emas dan jenis investasi aman tradisional lainnya, euro atau yuan mungkin memanfaatkan situasi ini untuk membangun aliansi mata uang regional yang baru.
Namun, ekonom Robin Brooks memberikan perspektif yang sangat berbeda: dolar telah rebound dari titik terendah pada tahun 2025 hingga saat ini, yang pada dasarnya bukan karena seberapa kuat ekonomi Amerika. Kebenarannya lebih menyakitkan—mata uang utama lainnya lebih lemah. Logika “memilih yang tertinggi di antara yang pendek” ini membuat dolar tetap menduduki posisi unggul dalam kompetisi mata uang global. Dengan kata lain, ketika mata uang lain terus-menerus padam, dolar meskipun tidak begitu mencolok, dapat terus memainkan peran utama dalam pembayaran internasional berkat stabilitas relatifnya. Keseimbangan yang halus ini adalah cerminan paling nyata dari pasar keuangan saat ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SatoshiNotNakamoto
· 2jam yang lalu
Dolar adalah skema Ponzi terbesar!
Lihat AsliBalas0
GrayscaleArbitrageur
· 12jam yang lalu
Bear Market makan mie bull run hasilkan uang
Lihat AsliBalas0
ForkInTheRoad
· 12jam yang lalu
Jangan panik, orang Amerika masih harus bertahan beberapa tahun lagi.
Apakah argumen tentang kejatuhan dolar AS muncul kembali? Ekonom mengungkapkan kebenaran: "logika pendek" di balik dolar yang kuat.
【koin界】Suara tentang keruntuhan dolar AS di pasar muncul silih berganti—bayangkan, komoditas keras seperti minyak tidak lagi terikat pada dolar, perdagangan global tiba-tiba terjerat dalam kesulitan pembayaran. Saat itu, saham dan obligasi anjlok, dana secara gila-gilaan melarikan diri menuju emas dan jenis investasi aman tradisional lainnya, euro atau yuan mungkin memanfaatkan situasi ini untuk membangun aliansi mata uang regional yang baru.
Namun, ekonom Robin Brooks memberikan perspektif yang sangat berbeda: dolar telah rebound dari titik terendah pada tahun 2025 hingga saat ini, yang pada dasarnya bukan karena seberapa kuat ekonomi Amerika. Kebenarannya lebih menyakitkan—mata uang utama lainnya lebih lemah. Logika “memilih yang tertinggi di antara yang pendek” ini membuat dolar tetap menduduki posisi unggul dalam kompetisi mata uang global. Dengan kata lain, ketika mata uang lain terus-menerus padam, dolar meskipun tidak begitu mencolok, dapat terus memainkan peran utama dalam pembayaran internasional berkat stabilitas relatifnya. Keseimbangan yang halus ini adalah cerminan paling nyata dari pasar keuangan saat ini.