Apakah indikator teknis benar-benar bisa menyelamatkanmu? Bulan lalu, seorang fren memiliki akun yang hanya tersisa 4200U, bertanya padaku apakah masih ada kesempatan untuk bangkit. Aku tidak menggambar garis untuknya, tidak merekomendasikan koin, hanya mengatakan tiga kalimat.

Satu setengah bulan berlalu, dia mengirimkan tangkapan layar akun: 68000U.

Dia sendiri bahkan tidak berani percaya.

Setelah delapan tahun, saya sudah melihat cukup banyak koin untuk menulis sebuah buku. Ada yang tetap kalah meskipun memiliki peluang baik sampai tidak tersisa apa-apa, dan ada yang bangkit dari tepi kebangkrutan. Mau mendengar kebenaran? Di pasar ini, orang-orang yang menghasilkan uang mungkin hanya memiliki kemampuan teknis yang biasa saja, tetapi ada satu hal yang pasti mereka kuasai—mengendalikan diri mereka sendiri.

Keserakahan dan ketidakmauan untuk menyerah, dua hal ini memiliki daya hancur yang lebih kuat daripada angsa hitam mana pun.

Hari ini saya akan menjelaskan tiga disiplin itu dengan jelas, jika kamu bisa mendengarkannya, setidaknya kamu akan mengurangi biaya kuliah sebesar 80%.

**Aturan Pertama: Tinggalkan Jalan Pulang untuk Diri Sendiri, Jangan Taruh Semua**

Banyak orang mengapa akunnya menyusut? Itu karena terburu-buru.

Pasar baru saja bergerak dan langsung masuk semua, tren belum terkonfirmasi tetapi sudah berinvestasi besar, hasilnya satu koreksi langsung membuat kita kehilangan segalanya. Hal pertama yang saya katakan kepada teman itu adalah, belajar untuk "mencoba dan melakukan kesalahan".

Bagaimana cara mencobanya? Sangat mudah——

Saat pasar tidak memberikan sinyal yang jelas, gunakan 10% posisi untuk sedikit mencoba. Salah lihat? Tidak masalah, paling-paling hanya kehilangan uang saku. Tunggu hingga harga benar-benar menembus posisi kunci, dan tren sudah terbentuk, kemudian tambahkan posisi secara perlahan dalam tiga tahap, setiap kali tidak lebih dari 20%.

Dengan melakukan ini, ada dua keuntungan: yang seharusnya diperoleh tidak akan hilang, dan yang seharusnya rugi tidak akan menyakitkan.

Ingatlah satu kalimat: hidup itu lebih penting daripada apa pun. Simpan sedikit amunisi, agar ada kesempatan untuk tembakan berikutnya.

**Pasal Kedua: Tambahkan keuntungan, jangan isi kerugian**

Ini sangat bertentangan dengan sifat manusia. Orang itu pada awalnya terjebak di sini—