Operasi SoftBank baru-baru ini cukup agresif - pada bulan Oktober, mereka langsung tutup semua posisi 32,1 juta saham NVIDIA, dan mengantongi 5,83 miliar dolar AS. Tidak hanya itu, sebagian saham T-Mobile juga dijual, dengan pendapatan 9,17 miliar dolar. Bahkan saham Arm yang menjadi kebanggaan mereka juga digunakan untuk pinjaman Margin.

Kepala Keuangan, Yoshimitsu Gotō, memang berbicara dengan sangat lugas: gelombang ini adalah "monetisasi aset", untuk mengumpulkan uang untuk proyek besar, sambil memastikan kesehatan laporan keuangan. Kedengarannya cukup masuk akal?

Menarik untuk melihat reaksi pasar. Nvidia turun sekitar 3% pada hari Selasa, tetapi tampaknya orang-orang tidak terlalu memperhatikannya—kebanyakan orang merasa ini hanya pergeseran dana normal oleh SoftBank, bukan tanda pesimis terhadap AI. Sebaliknya, harga saham SoftBank sendiri anjlok 6,23%, perbedaan ini patut dicermati.

Kemana uang itu pergi? Sumber yang mengetahui mengungkapkan bahwa tiga uang tunai ini terutama ditujukan untuk satu tujuan: memberikan 22,5 miliar dolar kepada OpenAI, ditambah rencana lainnya seperti akuisisi bisnis robotika ABB. Singkatnya, SoftBank masih SoftBank yang All in AI.

Rolf Bulk dari lembaga penelitian New Street menghitung: SoftBank setidaknya harus mengeluarkan 30,5 miliar USD modal pada Q4 2025 (Oktober-Desember), dengan skala pembakaran uang dalam satu kuartal yang bisa dibilang sangat besar. Jadi, logika menjual saham Nvidia sangat jelas - bukan karena tidak percaya pada AI, tetapi murni karena perlu memutar kas dalam jumlah besar.

Gaya bermain "menyerahkan tangan kiri ke tangan kanan" ini, benar-benar dikuasai oleh Sun Zhengyi.