Cadangan Bitcoin: penulis proyek menyebut adanya resistensi di Kongres, namun memperkirakan persetujuan pada tahun 2027

Sumber: PortaldoBitcoin Judul Asli: Cadangan Bitcoin: penulis proyek menunjukkan adanya resistensi di Kongres, namun memperkirakan persetujuan hingga 2027 Tautan Asli: Sebuah usulan untuk membuat Cadangan Strategis Bitcoin bagi Brasil berjalan lambat di Kongres, namun anggota DPR Eros Biondini (PL-MG), penulis proyek tersebut, percaya bahwa meskipun menghadapi resistensi politik, inisiatif ini dapat disetujui hingga 2027.

Dalam wawancara, Biondini menyatakan bahwa hambatan terbesar bukan hanya pada ritme legislatif, tetapi juga kurangnya pemahaman para anggota parlemen terhadap ekosistem kripto. Menurutnya, banyak anggota DPR yang “sama sekali tidak mengetahui” bagaimana jaringan Bitcoin bekerja, sehingga proses pembahasan menjadi lebih menantang. Meski demikian, ia melihat bahwa perdebatan ini semakin matang dan mendapatkan kekuatan seiring topik ini menyebar ke seluruh dunia.

Usulan yang merupakan RUU 4.501/2024 ini mengatur bahwa hingga 5% cadangan devisa Brasil dapat dialokasikan dalam Bitcoin, dengan pengelolaan cadangan berada di tangan Bank Sentral. Usulan ini terinspirasi dari inisiatif Amerika Serikat, di mana Presiden Donald Trump pada awal tahun menyetujui pembentukan cadangan kripto.

RUU yang dinamai RESbit dan diajukan pada November tahun lalu ini telah mendapatkan pendapat positif dari anggota DPR Luiz Gastão (PSD-CE), pelapor di Komisi Pengembangan Ekonomi (CDE). Proyek ini tidak mengatur agar negara mengontrol aset atau campur tangan di pasar, tetapi agar negara menyimpan sebagian cadangannya dalam mata uang yang terdesentralisasi, tidak dapat dilanggar, dan tahan terhadap intervensi eksternal.

“Ide utamanya bukan negara mengontrol Bitcoin atau cadangan ini, justru sebaliknya. Negara memanfaatkannya untuk keuntungan sendiri,” ujarnya. Menurutnya, Bitcoin merupakan bentuk kedaulatan di tengah situasi global dimana mata uang negara-negara dipengaruhi oleh keputusan negara lain.

“Dengan memiliki mata uang yang tidak terpengaruh, tidak terdepresiasi karena pengelolaan negara lain, tidak dapat dilanggar, terdesentralisasi, dan deflasi dalam jangka menengah, kita menjamin kedaulatan ekonomi Brasil,” tegas Biondini.

Risiko Brasil Tertinggal

Anggota DPR tersebut menyoroti bahwa usulan Brasil sudah mendapat respons di luar negeri. “Dampak proyek ini secara eksternal sangat fenomenal. Tidak hanya di Brasil, tapi juga di negara lain. Proyek kami menginspirasi banyak proyek serupa di berbagai negara dan juga di beberapa negara bagian Amerika Serikat,” ujarnya.

Visibilitas internasional ini, menurutnya, menambah urgensi untuk segera disahkan. Kekhawatirannya adalah negara lain melangkah lebih dulu dan merebut peluang yang bisa jadi milik Brasil. “Kekhawatiran saya adalah, dengan menjadi salah satu yang pertama mengusulkan ini secara global, karena lambatnya proses legislatif, kita justru melihat negara lain mendahului kita… dan kita malah tertinggal,” ujar Biondini.

Ia juga menyebutkan perhitungan simbolis untuk menggambarkan potensi ekonomi: “Jika secara simbolis kita mengonversi 15% cadangan dolar ke Bitcoin, seperti El Salvador, Brasil akan bertambah US$ 60 miliar dalam cadangannya.” Menurutnya, angka ini menegaskan bahwa ada peluang nyata yang hilang selama proyek ini belum berjalan.

Bitcoin sebagai Instrumen Sosial dan Perlindungan Ekonomi

Poin lain yang ditekankan anggota DPR adalah potensi sosial dari Bitcoin. Ia menyatakan bahwa aset ini dapat meningkatkan inklusi keuangan di negara tersebut. “Sedikit yang membahas, tetapi Bitcoin dapat memungkinkan warga sederhana yang tidak memiliki akses ke transaksi perbankan dapat bertransaksi hanya dengan ponsel,” katanya. Menurutnya, ini merupakan kebijakan publik dengan dampak langsung bagi jutaan warga Brasil.

Meski mengakui bahwa Kongres memberikan resistensi — baik karena ketidaktahuan maupun karena kepentingan “sistem” yang menurutnya ingin “mengontrol, memajaki, dan memonopoli” sektor ini — Biondini tetap optimis.

“Pertanyaannya bukan apakah kita akan bergabung dengan dunia Bitcoin; tetapi kapan,” ujarnya. Dan secara realistis, ia percaya itu tidak akan terjadi dengan cepat, apalagi tahun depan adalah tahun pemilu, yang biasanya memperlambat beberapa proyek di Kongres. “Semoga hingga 2026 atau, paling lambat, hingga 2027, kita dapat mengesahkan dan mensahkan proyek ini,” pungkasnya.