Vivek Ramaswamy lewat Strive kembali membuat gebrakan besar—dalam waktu hanya 12 hari (28 Oktober-9 November), mereka memborong 1.567 Bitcoin, menggelontorkan dana sebesar 162 juta dolar AS. Ini bukan tindakan impulsif, melainkan bagian dari strategi “Kantong Bitcoin” Strive.
Logika di balik aksi beli besar-besaran ini sangat jelas: dana hasil pendanaan saham preferen langsung dialokasikan ke BTC. Strive juga melakukan pembaruan organisasi—merekrut CIO baru khusus untuk mengelola brankas Bitcoin, serta mengubah anggaran dasar perusahaan dengan menghapus batasan jumlah anggota dewan, tujuannya agar pengelolaan aset kripto ini jadi lebih fleksibel.
Intinya, lingkaran modal tradisional kini makin serius memandang Bitcoin sebagai “kantong perusahaan”. Sejak langkah awal oleh Musk dan kawan-kawan, kini bahkan para elit berlatar belakang bioteknologi pun ikut berebut BTC. Strive memposisikan diri sebagai alat profesional untuk pengelolaan kantong Bitcoin, yang jadi sinyal menarik—perusahaan besar mulai menggunakan BTC sebagai alat alokasi aset.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Langkah Bitcoin Vivek Ramaswamy: $162M Nilai BTC dalam 12 Hari
Vivek Ramaswamy lewat Strive kembali membuat gebrakan besar—dalam waktu hanya 12 hari (28 Oktober-9 November), mereka memborong 1.567 Bitcoin, menggelontorkan dana sebesar 162 juta dolar AS. Ini bukan tindakan impulsif, melainkan bagian dari strategi “Kantong Bitcoin” Strive.
Logika di balik aksi beli besar-besaran ini sangat jelas: dana hasil pendanaan saham preferen langsung dialokasikan ke BTC. Strive juga melakukan pembaruan organisasi—merekrut CIO baru khusus untuk mengelola brankas Bitcoin, serta mengubah anggaran dasar perusahaan dengan menghapus batasan jumlah anggota dewan, tujuannya agar pengelolaan aset kripto ini jadi lebih fleksibel.
Intinya, lingkaran modal tradisional kini makin serius memandang Bitcoin sebagai “kantong perusahaan”. Sejak langkah awal oleh Musk dan kawan-kawan, kini bahkan para elit berlatar belakang bioteknologi pun ikut berebut BTC. Strive memposisikan diri sebagai alat profesional untuk pengelolaan kantong Bitcoin, yang jadi sinyal menarik—perusahaan besar mulai menggunakan BTC sebagai alat alokasi aset.