“Whale win rate 100% legendaris” baru saja dipermalukan. Pada 5 November, trader yang telah mencatat 14 kemenangan beruntun dan keuntungan $15,83 juta ini dilikuidasi total dalam satu crash pasar, menelan kerugian luar biasa $39,37 juta saat BTC sempat turun di bawah $100K dan ETH anjlok 15%.
Berikut yang terjadi:
Kejatuhan dari Puncak
Whale ini berjaya sepanjang Oktober—waktu tradingnya benar-benar presisi. Namun sejak 28 Oktober, segalanya berubah. Alih-alih memotong kerugian, trader ini justru menambah posisi long di SOL, mencoba “average down.” Kesalahan klasik. Pada 5 November, ketika pasar membeku, semua posisi langsung dilikuidasi sekaligus.
Efek berantai: BTC menyentuh level terendah $98.500, ETH anjlok ke $3.057. Dalam 10 menit, semua posisi terpaksa ditutup paksa.
Keluar Menyakitkan Whale Lain
Sementara itu, “whale insider 10.11”—yang sebelumnya meraup untung $190-200 juta dari short call brilian pada 11 Oktober—juga terkena imbas reversal pasar. Menghadapi risiko likuidasi pada 5 November, mereka terpaksa menjual 465,4 WBTC dan 2.686 ETH senilai $56,52 juta demi menghindari kehancuran total.
Gambaran Lebih Besar
Ini bukan drama yang terjadi sendiri. Crash ini melikuidasi hampir 470.000 trader secara global dalam 24 jam, dengan $2,055 miliar dilikuidasi (80%+ posisi long hancur). Tekanan makro—kebijakan hawkish The Fed, penguatan USD, ketegangan Timur Tengah—semuanya menambah beban.
Pelajaran Sesungguhnya
Tidak ada yang bisa mengalahkan pasar selamanya. Mereka bukan pemula; mereka trader legendaris. Kejatuhan mereka punya satu pola: leverage berlebihan + terlalu percaya diri setelah menang = bencana saat pasar berbalik. Rekor 100% pun tidak bisa menutupi pentingnya manajemen risiko dasar.
Kesimpulannya? Leverage membunuh lebih banyak trader daripada arah pasar itu sendiri.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pembantaian Likuidasi Whale: $39M Kerugian Tunggal Membongkar Mitos Trader Tak Terkalahkan
“Whale win rate 100% legendaris” baru saja dipermalukan. Pada 5 November, trader yang telah mencatat 14 kemenangan beruntun dan keuntungan $15,83 juta ini dilikuidasi total dalam satu crash pasar, menelan kerugian luar biasa $39,37 juta saat BTC sempat turun di bawah $100K dan ETH anjlok 15%.
Berikut yang terjadi:
Kejatuhan dari Puncak
Whale ini berjaya sepanjang Oktober—waktu tradingnya benar-benar presisi. Namun sejak 28 Oktober, segalanya berubah. Alih-alih memotong kerugian, trader ini justru menambah posisi long di SOL, mencoba “average down.” Kesalahan klasik. Pada 5 November, ketika pasar membeku, semua posisi langsung dilikuidasi sekaligus.
Efek berantai: BTC menyentuh level terendah $98.500, ETH anjlok ke $3.057. Dalam 10 menit, semua posisi terpaksa ditutup paksa.
Keluar Menyakitkan Whale Lain
Sementara itu, “whale insider 10.11”—yang sebelumnya meraup untung $190-200 juta dari short call brilian pada 11 Oktober—juga terkena imbas reversal pasar. Menghadapi risiko likuidasi pada 5 November, mereka terpaksa menjual 465,4 WBTC dan 2.686 ETH senilai $56,52 juta demi menghindari kehancuran total.
Gambaran Lebih Besar
Ini bukan drama yang terjadi sendiri. Crash ini melikuidasi hampir 470.000 trader secara global dalam 24 jam, dengan $2,055 miliar dilikuidasi (80%+ posisi long hancur). Tekanan makro—kebijakan hawkish The Fed, penguatan USD, ketegangan Timur Tengah—semuanya menambah beban.
Pelajaran Sesungguhnya
Tidak ada yang bisa mengalahkan pasar selamanya. Mereka bukan pemula; mereka trader legendaris. Kejatuhan mereka punya satu pola: leverage berlebihan + terlalu percaya diri setelah menang = bencana saat pasar berbalik. Rekor 100% pun tidak bisa menutupi pentingnya manajemen risiko dasar.
Kesimpulannya? Leverage membunuh lebih banyak trader daripada arah pasar itu sendiri.