Apakah sistem keuangan tradisional akan digantikan oleh teknologi blockchain dalam dua tahun ke depan? Prediksi yang terdengar agak fiksi ilmiah ini baru-baru ini justru diungkapkan oleh pejabat tinggi regulator keuangan Amerika Serikat.

Menurut kabar pada 7 Desember, Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Paul Atkins, dalam wawancara dengan Fox Business melontarkan penilaian berani: pasar keuangan AS mungkin dalam dua tahun ke depan akan sepenuhnya beralih ke arsitektur teknologi blockchain yang mendukung mata uang kripto.

Ini bukan sekadar omong kosong. Atkins secara jelas menyatakan bahwa tiga arah utama—aset digital, digitalisasi pasar, dan tokenisasi aset—akan secara signifikan meningkatkan transparansi pasar dan kemampuan manajemen risiko. Yang disebut tokenisasi, secara sederhana adalah mengubah aset tradisional seperti saham dan properti menjadi token yang dapat diperdagangkan di blockchain—model seperti ini dipandang banyak orang sebagai bentuk infrastruktur keuangan generasi berikutnya.

Dari sudut pandang regulator, pernyataan seperti ini sendiri sudah sangat menarik. Bagaimanapun, dalam beberapa tahun terakhir SEC cukup aktif melakukan penegakan hukum di bidang kripto, kini ketuanya langsung membahas jadwal migrasi teknologi, yang menunjukkan adanya perubahan arah kebijakan.

Namun, apakah dua tahun benar-benar cukup? Migrasi sistem keuangan tradisional melibatkan serangkaian masalah kompleks seperti perombakan infrastruktur, rekonstruksi kerangka hukum, dan adaptasi pelaku pasar. Meskipun secara teknologi memungkinkan, hambatan penerapan nyata mungkin jauh lebih besar dari yang dibayangkan.

Namun setidaknya satu hal sudah pasti: ketika regulator mulai secara terbuka membahas kemungkinan ini, perubahan lanskap pasar mungkin memang sudah di depan mata. Bagaimana menurutmu, apakah prediksi ini masuk akal?