Baru-baru ini ada kabar besar di dunia semikonduktor: pemerintah suatu negara melonggarkan aturan—chip AI berperforma tinggi kini boleh dijual ke pasar tertentu, tapi dengan syarat setiap transaksi dikenakan biaya 25%. Sekilas ini tampak seperti urusan perdagangan teknologi, padahal kaitannya dengan dunia kripto jauh lebih erat dari yang kamu bayangkan.
Mari kita bahas esensinya dulu. Ini bukan sekadar blokade teknologi, tapi lebih mirip “model gerbang tol”—kalau mau lewat jembatanku, bayar dulu. Para pembuat kebijakan jelas sudah berhitung: daripada melarang total dan tak dapat uang, lebih baik buka celah dan ambil bagian. Maka, pembatasan ekspor chip kelas atas pun diam-diam mulai dilonggarkan.
Apa artinya ini bagi pasar komputasi? Pelatihan AI dan penambangan kripto pada dasarnya memperebutkan sumber daya langka yang sama—chip komputasi berperforma tinggi. Sebelumnya ada wacana bahwa pasokan chip akan diprioritaskan untuk perusahaan teknologi dalam negeri. Sekarang kebijakan mulai longgar, artinya ekosistem komputasi global dapat jendela baru. Meski model paling top masih dibatasi, chip kelas H200 saja sudah sangat kuat.
Tapi, jangan buru-buru optimis. Ada dua jebakan di sini:
Biaya akan meningkat signifikan. Biaya ekstra 25% itu tidak menguap begitu saja—akhirnya akan dibebankan ke pembeli. Entah kamu pemain AI atau penambang, tagihan beli chip pasti makin berat.
Stabilitas kebijakan diragukan. Jelas ini keputusan pragmatis dari pemerintah saat ini, bernuansa transaksi. Kalau arah angin berubah atau ada pergantian kepemimpinan, aturan bisa berubah sewaktu-waktu.
Bagaimana sebaiknya investor ritel menyikapi? Beberapa saran:
Jangan asal kejar koin bertema. Begitu berita keluar, token terkait AI dan komputasi bisa saja meroket, tapi reli berbasis euforia biasanya cepat naik, cepat juga turun.
Pantau dinamika pasar mining rig. Jika kamu mempertimbangkan investasi mining, perhatikan rantai pasok mesin tambang. Begitu pasokan chip bertambah, harga dan waktu pengiriman mesin baru bisa berubah.
Ingat logika inti. Nilai Bitcoin tidak pernah bertumpu pada besar kecilnya hash rate, tapi pada desentralisasi dan resistansi sensor. Semakin rumit geopolitik, semakin terdistribusi hash rate, dan dalam jangka panjang ini justru memperkuat keamanan jaringan.
Saat pasar bergejolak, kesabaran lebih bernilai daripada impulsif. Amati dengan cermat sebelum bertindak, jauh lebih baik daripada sekadar mengejar tren.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
21 Suka
Hadiah
21
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
PrivacyMaximalist
· 12-10 20:57
25% pajak benar-benar? Ini hanya cara lain untuk menguras uang, biaya chip langsung melambung tinggi
Lihat AsliBalas0
MEVHunterX
· 12-10 03:21
Pajak 25%? Bukankah ini pemerintah membuka tambang, haha?
Lihat AsliBalas0
MetaverseLandlord
· 12-09 04:55
25% biaya lewat, bisnis hash rate ini makin mirip pasar gelap, semua orang harus bayar uang perlindungan.
Lihat AsliBalas0
MetaNomad
· 12-09 04:52
25% potongan? Bukankah ini hanya cara lain untuk memotong para investor kecil, sebelumnya tidak bisa melarang jadi sekarang malah memungut pajak, cerdik juga.
Lihat AsliBalas0
DefiPlaybook
· 12-09 04:51
25% pajak benar-benar gila, sama absurdnya dengan biaya gas
---
Lagi-lagi trik kebijakan, hari ini dibuka besok bisa langsung ditutup
---
Biaya mesin penambang bakal naik lagi, kali ini pasti rugi
---
Jujur, Bitcoin awalnya memang dibuat untuk melawan hal-hal seperti ini, sekarang malah begini
---
Kode smart contract nggak bisa diubah, aturan kebijakan bisa diubah dalam satu detik, perbedaannya jauh banget
---
25% sama saja langsung potong dua lapis APY, pantesan nggak ada yang berani gerak
---
Lawan inflasi? Lawan risiko kebijakan dulu aja deh
---
Bukankah ini cuma cara lain untuk “menggunting domba”? Pemerintah yang menggunting para penambang
---
Tunggu saja bagaimana rantai suplai mesin penambang bereaksi, data on-chain yang akan berbicara
Lihat AsliBalas0
CryptoMotivator
· 12-09 04:36
Lagi-lagi skema memotong investor ritel, pajak 25% ujung-ujungnya tetap dibebankan ke kita para investor.
Baru-baru ini ada kabar besar di dunia semikonduktor: pemerintah suatu negara melonggarkan aturan—chip AI berperforma tinggi kini boleh dijual ke pasar tertentu, tapi dengan syarat setiap transaksi dikenakan biaya 25%. Sekilas ini tampak seperti urusan perdagangan teknologi, padahal kaitannya dengan dunia kripto jauh lebih erat dari yang kamu bayangkan.
Mari kita bahas esensinya dulu. Ini bukan sekadar blokade teknologi, tapi lebih mirip “model gerbang tol”—kalau mau lewat jembatanku, bayar dulu. Para pembuat kebijakan jelas sudah berhitung: daripada melarang total dan tak dapat uang, lebih baik buka celah dan ambil bagian. Maka, pembatasan ekspor chip kelas atas pun diam-diam mulai dilonggarkan.
Apa artinya ini bagi pasar komputasi? Pelatihan AI dan penambangan kripto pada dasarnya memperebutkan sumber daya langka yang sama—chip komputasi berperforma tinggi. Sebelumnya ada wacana bahwa pasokan chip akan diprioritaskan untuk perusahaan teknologi dalam negeri. Sekarang kebijakan mulai longgar, artinya ekosistem komputasi global dapat jendela baru. Meski model paling top masih dibatasi, chip kelas H200 saja sudah sangat kuat.
Tapi, jangan buru-buru optimis. Ada dua jebakan di sini:
Biaya akan meningkat signifikan. Biaya ekstra 25% itu tidak menguap begitu saja—akhirnya akan dibebankan ke pembeli. Entah kamu pemain AI atau penambang, tagihan beli chip pasti makin berat.
Stabilitas kebijakan diragukan. Jelas ini keputusan pragmatis dari pemerintah saat ini, bernuansa transaksi. Kalau arah angin berubah atau ada pergantian kepemimpinan, aturan bisa berubah sewaktu-waktu.
Bagaimana sebaiknya investor ritel menyikapi? Beberapa saran:
Jangan asal kejar koin bertema. Begitu berita keluar, token terkait AI dan komputasi bisa saja meroket, tapi reli berbasis euforia biasanya cepat naik, cepat juga turun.
Pantau dinamika pasar mining rig. Jika kamu mempertimbangkan investasi mining, perhatikan rantai pasok mesin tambang. Begitu pasokan chip bertambah, harga dan waktu pengiriman mesin baru bisa berubah.
Ingat logika inti. Nilai Bitcoin tidak pernah bertumpu pada besar kecilnya hash rate, tapi pada desentralisasi dan resistansi sensor. Semakin rumit geopolitik, semakin terdistribusi hash rate, dan dalam jangka panjang ini justru memperkuat keamanan jaringan.
Saat pasar bergejolak, kesabaran lebih bernilai daripada impulsif. Amati dengan cermat sebelum bertindak, jauh lebih baik daripada sekadar mengejar tren.