Dari data terlihat bahwa situasinya memang menarik: saham bisnis terkait ETH di bawah naungan Tom Lee turun sebesar 82,77%, sedangkan Circle (perusahaan di balik USDC) turun sebesar 73,28%. Kinerja kedua perusahaan ini tidak ideal, harga sahamnya terus menurun dari titik tertinggi.

Namun hal ini tidak menghalangi antusiasme investor Korea. Berdasarkan statistik dari Bloomberg, saham kedua perusahaan ini justru masuk dalam sepuluh besar sekuritas luar negeri yang dibeli orang Korea tahun ini. Di antara saham terkait ETH, peringkatnya bahkan lebih tinggi, hanya kalah dari raksasa teknologi Alphabet, menempati posisi kedua.

Fenomena ini mencerminkan psikologi investasi yang menarik: semakin turun, semakin beli. Investor Korea tampaknya melihat penurunan ini sebagai peluang, terus menambah posisi di saat harga sedang rendah. Sikap "membeli saat bottom" ini sangat terlihat dalam investasi perusahaan terkait ekosistem kripto. Apakah ini pandangan strategis atau psikologi penjudi, pasar akhirnya akan memberikan jawabannya.