Ini adalah pertanyaan yang semakin sulit untuk dihindari: Haruskah orang tua dapat memilih jenis kelamin bayi mereka?
IVF yang selektif berdasarkan jenis kelamin bukan lagi fantasi fiksi ilmiah—itu sedang terjadi sekarang di beberapa wilayah. Teknologinya nyata, kliniknya terbuka, dan keluarga-keluarga sedang membuat pilihan yang akan tampak tidak mungkin satu generasi yang lalu.
Tapi inilah masalahnya: setiap terobosan dalam manipulasi embrio membawa seperangkat risiko baru. Apakah kita siap untuk menangani konsekuensinya? Bisakah kita memisahkan kebutuhan medis dari sekadar preferensi? Dan siapa yang berhak menggambar garis itu?
Pertanyaannya bukan hanya tentang sains—ini tentang apa yang bersedia kita ubah ketika menyangkut kehidupan manusia. Beberapa melihatnya sebagai kebebasan reproduksi. Yang lain melihatnya sebagai lereng licin yang tidak siap kita hadapi.
Apa pendapatmu? Apakah ini kemajuan yang harus kita sambut, atau batasan yang tidak seharusnya kita lintasi?
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
AirdropHunterWang
· 8jam yang lalu
Puncak mulai, benar-benar bermain api
Lihat AsliBalas0
ContractTearjerker
· 8jam yang lalu
Intinya adalah bermain api, kebebasan medis dan batasan etika harus ada yang menjaganya.
Lihat AsliBalas0
TrustMeBro
· 8jam yang lalu
Jujur saja, ini agak menakutkan, rasanya seperti bermain dengan api
Begitu pintu ini dibuka, memilih warna mata, IQ, dan lainnya bukan lagi hal yang jauh...
Lihat AsliBalas0
BridgeTrustFund
· 8jam yang lalu
nah ini adalah membuka kotak Pandora... hari ini memilih jenis kelamin, besok harus memilih IQ, kan?
Lihat AsliBalas0
GateUser-75ee51e7
· 9jam yang lalu
ngl ini benar-benar bermain api, hari ini memilih jenis kelamin, besok memilih IQ, sama sekali tidak bisa dihentikan
Ini adalah pertanyaan yang semakin sulit untuk dihindari: Haruskah orang tua dapat memilih jenis kelamin bayi mereka?
IVF yang selektif berdasarkan jenis kelamin bukan lagi fantasi fiksi ilmiah—itu sedang terjadi sekarang di beberapa wilayah. Teknologinya nyata, kliniknya terbuka, dan keluarga-keluarga sedang membuat pilihan yang akan tampak tidak mungkin satu generasi yang lalu.
Tapi inilah masalahnya: setiap terobosan dalam manipulasi embrio membawa seperangkat risiko baru. Apakah kita siap untuk menangani konsekuensinya? Bisakah kita memisahkan kebutuhan medis dari sekadar preferensi? Dan siapa yang berhak menggambar garis itu?
Pertanyaannya bukan hanya tentang sains—ini tentang apa yang bersedia kita ubah ketika menyangkut kehidupan manusia. Beberapa melihatnya sebagai kebebasan reproduksi. Yang lain melihatnya sebagai lereng licin yang tidak siap kita hadapi.
Apa pendapatmu? Apakah ini kemajuan yang harus kita sambut, atau batasan yang tidak seharusnya kita lintasi?