Lebih Siap Dibanding Bitcoin? Bagaimana Pengembang Zcash Mempersiapkan Diri terhadap Ancaman Kuantum

Singkatnya

• Para pengembang Zcash telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mempersiapkan serangan kuantum di masa depan terhadap kriptografi blockchain.
• Insinyur Sean Bowe mengatakan risiko terbesar melibatkan pemalsuan dan terbongkarnya privasi pengguna.
• Perdebatan industri semakin intens setelah Vitalik Buterin memperingatkan kemungkinan kerentanan pada Bitcoin dan Ethereum pada tahun 2028.

Pusat Seni, Fashion, dan Hiburan Decrypt.

Temukan SCENE

Komputer kuantum masih jauh dari mampu membobol kriptografi modern, namun para pengembang Zcash memperlakukan kemungkinan tersebut sebagai ancaman aktif. Para insinyur koin privasi ini telah membangun rencana darurat untuk menghadapi mesin masa depan yang cukup kuat untuk memilah data blockchain lama dan mengungkap aktivitas pengguna selama bertahun-tahun.

Untuk jaringan yang berfokus pada privasi, serangan kuantum “Q-Day” akan menghantam inti desainnya. Serangan yang berhasil dapat mengungkap aktivitas masa lalu, mengganggu perlindungan dasar, dan memaksa pengembang untuk merespons di bawah tekanan saat jaringan meninjau ulang model keamanannya, menurut kontributor dan insinyur Zcash, Sean Bowe.

“Di Bitcoin, risiko utama adalah seseorang bisa mencuri uang Anda, tetapi Zcash menghadapi dua risiko,” kata Bowe kepada Decrypt. “Karena ini adalah sistem yang berfokus pada privasi, ada bahaya komputer kuantum dapat membobol kriptografi dan memungkinkan seseorang memalsukan koin. Ada juga risiko bahwa mesin kuantum bisa membongkar privasi pengguna dengan menelusuri transaksi blockchain selama bertahun-tahun.”

Kekhawatiran tersebut membentuk bagaimana Zcash berkembang selama bertahun-tahun. Cryptocurrency ini diluncurkan pada tahun 2016 di bawah Electric Coin Company dan Zooko Wilcox-O’Hearn, dengan mengambil dasar dari penelitian akademis di Johns Hopkins, MIT, dan Universitas Tel Aviv.

Zcash memiliki pasokan tetap 21 juta koin seperti Bitcoin, algoritma proof-of-work, dan jadwal halving empat tahunan, namun peningkatan membutuhkan persetujuan komunitas, sehingga kontrol tetap tersebar di antara organisasi independen. Struktur tersebut dan fokus komunitas pada kesehatan jaringan secara keseluruhan, kata Bowe, membuat koordinasi keputusan keamanan lebih mudah seiring perubahan model ancaman.

“Privasi dan ketahanan terhadap kuantum adalah hal-hal yang telah kami pikirkan sejak lama,” katanya. “Kami bersedia melakukan perubahan protokol besar selama satu atau dua tahun jika diperlukan, dan kami dapat membuat semua orang mendukung, bahkan lintas organisasi di komunitas.”

Perhatian industri terhadap ancaman komputer kuantum terus meningkat. Co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, baru-baru ini memperingatkan bahwa, menggunakan Algoritma Shor, komputer kuantum yang kuat dapat membobol kriptografi elliptic-curve yang digunakan oleh Bitcoin dan Ethereum paling cepat tahun 2028. Komentarnya kembali memicu perdebatan tentang seberapa cepat jaringan utama harus bersiap.

Salah satu respons Zcash yang paling berkembang sejauh ini adalah proposal yang dikenal sebagai quantum recoverability. Alih-alih menunggu rangkaian lengkap alat kriptografi yang aman terhadap kuantum, idenya adalah membangun sistem yang bisa bertahan dari serangan kuantum cukup lama agar pengembang dapat meningkatkan jaringan.

“Quantum recoverability, kadang disebut quantum robustness, adalah gagasan untuk merancang sistem yang dapat bertahan dari serangan kuantum di masa depan meskipun saat ini belum aman terhadap kuantum,” kata Bowe. “Tujuannya adalah menstrukturkan protokol sehingga jika komputer kuantum yang kuat muncul, jaringan dapat dijeda, ditingkatkan, dan pengguna masih dapat mengakses serta menggunakan dana mereka setelahnya.”

Tanpa mekanisme seperti itu, kata Bowe, penyerang kuantum akan dapat merebut kunci privat dan menguras akun sebelum pembaruan apa pun dapat diterapkan. Dengan quantum recoverability, pengguna tetap memiliki jalur untuk mempertahankan kendali atas dana mereka bahkan jika kriptografi elliptic-curve gagal.

Zcash—yang kembali menjadi sorotan belakangan ini setelah lonjakan harga sekitar 15x sejak 1 September—belum tahan kuantum saat ini, akui Bowe, namun sebagian besar pekerjaan protokol yang dibutuhkan untuk quantum recoverability sudah selesai. Langkah yang tersisa melibatkan perangkat lunak dompet, bukan perubahan pada aturan konsensus.

“Kami seharusnya bisa menghadirkan dukungan quantum recoverability di dompet kami tahun depan,” kata Bowe. “Itu tidak lagi membutuhkan perubahan protokol. Sekarang hanya melibatkan perubahan pada dompet, dan kami bisa merilisnya jauh lebih mudah.”

Ke depan, Bowe mengatakan ia percaya komputer kuantum yang mampu membobol kriptografi elliptic-curve masih lebih jauh dari beberapa prediksi. Ia menambahkan bahwa tantangan nyata adalah seberapa baik jaringan dapat mengatur respons setelah ancaman tersebut menjadi nyata.

“Pada Bitcoin, meski risiko kuantum rendah, kemampuannya untuk merespons buruk. Panik sekarang mungkin sehat, karena membuat semua orang setuju dengan perubahan yang dibutuhkan akan lambat dan sulit,” katanya. “Di Zcash, kami telah memikirkan hal ini begitu lama, dan kami telah menanganinya secara bertahap, sehingga perubahan yang tersisa tidak terasa menakutkan. Kami bisa mengimplementasikan dan merilisnya tanpa banyak kekhawatiran.”

Ia mengatakan kedua komunitas menghadapi ancaman eksistensial yang sama; kesiapan mereka berbeda.

“Kami berada di posisi yang berbeda dan tidak punya alasan yang sama untuk panik,” katanya. “Ini benar-benar soal sudut pandang.”